BAGAIMANA CARA MENCEGAH OSTEOPOROSIS?,Upaya pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan menjaga asupan kalsium dan Vitamin D yang cukup, serta melakukan olah raga teratur. Kalsium merupakan mineral yang banyak disimpan di tulang dan berfungsi menjaga kekuatan tulang. Sedangkan Vitamin D berperan meningkatkan absorpsi kalsium ke tubuh. Dari beberapa penelitian membuktikan bahwa konsumsi kalsium 1.200 mg dan 800 IU Vitamin D setiap hari efektif untuk mencegah osteoporosis pada orang usia di atas 50 tahun. Sumber pangan yang tinggi kandungan kalsium antara lain susu, yoghurt dan keju. Vitamin D sendiri bisa didapat secara alami dari sinar matahari pagi, makanan hasil laut, dan kuning telur. Saat ini kandungan produk susu sudah ditambah dengan Vitamin D. Bila konsumsi sehari-hari tidak tercukupi dapat dibantu dengan suplemen kalsium dan Vitamin D.
UNTUK PENCEGAHAN KENALI GEJALA OSTEOPOROSIS
Tidak ada gejala pada tahap awal terjadinya osteoporosis. Nyeri biasanya terjadi bila sudah disertai patah tulang atau retak. Tulang yang sering patah adalah tulang daerah punggung, pergelangan tangan, dan panggul. Nyeri punggung, postur tubuh bungkuk, berkurangnya tinggi badan adalah beberapa gejala dan tanda osteoporosis yang dapat ditemui.
DIAGNOSIS OSTEOPOROSIS
Untuk mendiagnosis osteoporosis, saat ini digunakan dual energy x-ray absorptiometry (DXA) sebagai alat untuk mengukur kepadatan tulang secara akurat. Kepadatan tulang yang dinilai adalah di daerah tulang punggung, pergelangan tangan dan panggul. Berdasarkan kriteria WHO, pada pengukuran kepadatan tulang dengan DXA, seseorang dikatakan osteoporosis jika didapat T score < -2,5.
UNTUK PENCEGAHAN KENALI GEJALA OSTEOPOROSIS
Tidak ada gejala pada tahap awal terjadinya osteoporosis. Nyeri biasanya terjadi bila sudah disertai patah tulang atau retak. Tulang yang sering patah adalah tulang daerah punggung, pergelangan tangan, dan panggul. Nyeri punggung, postur tubuh bungkuk, berkurangnya tinggi badan adalah beberapa gejala dan tanda osteoporosis yang dapat ditemui.
DIAGNOSIS OSTEOPOROSIS
Untuk mendiagnosis osteoporosis, saat ini digunakan dual energy x-ray absorptiometry (DXA) sebagai alat untuk mengukur kepadatan tulang secara akurat. Kepadatan tulang yang dinilai adalah di daerah tulang punggung, pergelangan tangan dan panggul. Berdasarkan kriteria WHO, pada pengukuran kepadatan tulang dengan DXA, seseorang dikatakan osteoporosis jika didapat T score < -2,5.